Lokalisasi Situs Porno di Domain .XXX Disahkan
Tak
lama lagi banyak situs pornografi punya lokalisasi di internet dengan
disetujuinya domain berakhiran .XXX. Nama domain baru ini akan
bergabung dengan situs-situs yang selama ini telah kita kenal, seperti
.COM atau .ORG.
Akhiran
.XXX ini akan dipakai khusus bagi konten bagi orang dewasa yang berbau
pornografi. Internet Corporation for Assigned Names and Numbers
(ICANN), sebuah badan yang mengatur sistem penamaan domain di internet,
telah memutuskan memakai akhiran .XXX itu pada akhir pekan lalu.
ICANN
sebelumnya telah berulang kali menolak memberikan nama situs dengan
akhiran .XXX. Sejak tahun 2000, ICANN menolak permohonan tersebut atas
desakan kelompok Kristen dan pemerintah yang khawatir terhadap
penyebaran pornografi. Para kelompok agama khawatir penamaan itu akan
melegitimasi keberadaan pornografi di dunia maya.
Namun,
kelompok yang setuju juga tak kalah bersemangat untuk terus
memperjuangkan penamaan tersebut. Diane Duke, Direktur Eksekutif Free
Speech Coalition, menuding ICANN telah berlaku tidak adil. Menurutnya,
ICANN seharusnya berlaku adil atas kepentingan kebebasan berbicara di
internet.
Di
lain pihak, munculnya domain khusus situs porno tersebut diharapkan
mempermudah penyensoran konten porno di internet. Namun, bukan hal
mudah memaksa penyedia situs porno yang telah dikenal lewat alamat .COM
atau lainnya agar beralih ke alamat tersebut. Boleh jadi, mereka
membeli alamat domain dengan .XXX. Namun, itu hanya akan digunakan
untuk mengarahkan pengguna ke situs aslinya.
Jika
tidak diatur lebih lanjut, maka ketersediaan nama domain dengan .XXX
malah memicu konflik baru. Misalnya, buat pemilik produk terkemuka yang
bisa jadi terpaksa harus membeli alamat dengan namanya, tetapi tidak
akan menggunakannya agar tidak diambil orang lain yang iseng. Contohnya
Disney, mungkin mereka harus cepat-cepat membeli Disney.xxx agar tidak
disalahgunakan orang lain pada masa mendatang.
Hingga
saat ini tidak diketahui mengapa akhirnya ICANN mengabulkan gugatan
tersebut. Namun, yang jelas, seorang pejabat ICANN mengakui bahwa
pihaknya telah setuju untuk menggunakan situs dengan akhiran .XXX.
0 komentar:
Posting Komentar